Jakarta, CNN Indonesia

Tim kuasa hukum Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Hotman Paris mengaku sudah sejak awal curiga terhadap Hakim Konstitusi Enny Nurbaningsih dan Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Saldi Isra.

Dari kecurigaan itu Hotman mengaku sudah memprediksi keduanya akan memiliki pendapat berbeda atau dissenting opinion pada putusan perkara perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) atau sengketa Pilpres 2024. Kedua hakim itu bersama Arief Hidayat memang terbukti memiliki pendapat berbeda.

Hotman menyebut kecurigaan telah ada sejak awal pemeriksaan saksi dan bukti. Menurut dia, kedua hakim itu biasanya langsung mencecar apabila ada hal-hal yang merugikan pasangan calon 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Jadi ada tiga dissenting, dua di antaranya ada Saldi sama Enny yang dari awal saya sudah curiga dia bakal dissenting, tidak akan ada niat untuk memenangkan 02,” ujar Hotman usai menghadiri sidang pengucapan putusan PHPU Pilpres 2024 di Gedung MK RI, Jakarta, Senin (22/4).

“Yang aneh lagi, pendapatnya Prof. Enny adalah dia mengatakan dia tidak melihat bansos itu di APBN, ini benar-benar aneh banget itu orang. Ya bener, dia bilang begitu tadi. Dia tidak melihat ada bansos di APBN,” kata Hotman.

Kemudian, Hotman menyebut Saldi mengatakan bansos sangat masif menjelang pemilu.

Dalam kesempatan itu, Hotman turut menyinggung dirinya yang sempat hampir diusir dari persidangan oleh Saldi.

“Yang paling aneh lagi, makanya saya dari kemarin itu saya sorot terus kepada Saldi Isra, Sirekap. Dulu, saya dibentak sama dia gara-gara saya ngotot soal Sirekap. Karena Sirekap itu kan sudah tidak dipakai, yang dipakai adalah penghitungan manual. Ternyata dia tidak dissenting, setuju dia sama pendapat gua itu,” kata dia.

“Kemarin gue dibentak, hampir diusir saya dari sidang. Ya, jadi sekali lagi, dua dari yang dissenting itu saya sudah curiga dari awal. Curiga dari awal. Sangat sangat serius saya. Asal dia bertanya, selalu yang mengarah merugikan 02,” sambungnya.

Prabowo hormati hakim dissenting

Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menyebut Prabowo Subianto menghormati dissenting opinion dari tiga hakim konstitusi dalam putusan MK soal sengketa hasil Pilpres 2024.

Ia mengatakan Prabowo sangat menghormati itu sebagai hak yang melekat pada hakim konstitusi dalam suatu persidangan.

“Beliau menghormati sebagai sebuah hak yang dimiliki oleh hakim konstitusi untuk menggunakan haknya dalam persidangan tersebut,” kata Muzani dalam konferensi pers di Jakarta Selatan, Senin.

Ia menyebut Prabowo menyimak dengan seksama pandangan yang berbeda dari ketiga hakim konstitusi tersebut.

MK menolak permohonan sengketa Pilpres 2024 yang diajukan pasangan calon nomor urut 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan pasangan calon nomor urut 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Kendati demikian, terdapat tiga hakim menyatakan memiliki pendapat berbeda atau dissenting opinion terhadap dua putusan tersebut. Mereka adalah Hakim Konstitusi Saldi Isra, Hakim Konstitusi Enny Nurbaningsih, dan Hakim Konstitusi Arief Hidayat.

Dalam perkara sengketa Pilpres ini, Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud selaku pemohon tidak terima dengan hasil keputusan KPU pada 20 Maret lalu yang memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

Sementara itu, KPU duduk sebagai termohon dan Prabowo-Gibran duduk sebagai pihak terkait.

MK juga telah menerima puluhan Amicus Curiae yang diajukan berbagai pihak, termasuk dari Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri. Terdapat 48 Amicus Curiae yang diajukan dalam perkara ini per Jumat (19/4). Jumlah tersebut merupakan yang terbanyak sepanjang sejarah MK menangani perkara PHPU.

(pop/mnf/wis)

[Gambas:Video CNN]







Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *